Selasa, 23 Desember 2008

Analisa Teknik Penggambaran Adegan Action



BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Daya tarik dari Action Manga adalah ketegangan yang dihadirkan dengan adegan-adegan action yang seru. Meskipun hanya berupa kumpulan gambar diam, manga-manga tipe ini mampu memproduksi adegan-adegan action dengan kualitas komunikasi visual yang tidak kalah dibandingkan dengan kualitas komunikasi visual yang ditampilkan oleh action movies asal Hollywood maupun Hongkong. Oleh karena itu, Action Manga yang baik harus mampu untuk setidaknya mencapai kualitas komunikasi visual yang sama/ lebih baik daripada movie itu sendiri. Untuk itulah, untuk membuat ketegangan terasa hidup diperlukan skill yang baik dari Mangaka-nya sendiri.

Ada dua jenis action Manga ditinjau dari setting komiknya, yaitu tipe fantasy dan tipe real-life. Pada tipe pertama, komik berlatarkan dunia khayal (karangan mangaka) dengan tokoh-tokoh yang mampu melakukan hal-hal yang luar biasa. Adapun tipe kedua sebaliknya, mengambil setting kehidupan nyata dengan tokoh yang entah itu bisa melakukan hal luar biasa atau tidak, namun tetap tampak luar biasa. Bersetting dunia ajaib ataupun kehidupan sehari-hari, tetap saja kemampuan mangaka untuk menjadi sutradara sekaligus kameraman, koreografer, penata adegan, dan semacamnya, sangat diperlukan. Oleh sebab itu rasanya tidak ada ruginya setiap mangaka memahami teori dan hal-hal yang mendukung itu. Tidak ada salahnya pula untuk meneliti teknik dan gaya penggambaran dari mangaka-mangaka lain sebagai referensi.

Penulis merasa hal ini layak untuk diangkat ke dalam suatu penelitian khusus mengingat saat ini di Indonesia sendiri sedang bermunculan satu demi satu komikus muda. Sebagian besar komikus-komikus muda ini, sesuai dengan semangat muda, pada umumnya mengangkat genre: action-adventure. Selanjutnya, menarik atau tidaknya komik-komik jenis ini, seperti yang saya sebutkan sebelumnya, tentu saja tergantung se-canggih apa komikus itu bermain dalam menata dan menyusun ketegangan ke dalam panel-panel sekuensial. Oleh karena itu tepat jika penulis mengajak kita semua untuk menganalisa bagaimana sebenarnya mangaka-mangaka itu meramu ketegangan ke dalam adegan-adegan pertarungan yang seru di dalam sebuah Action Manga.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana mangaka-mangaka menggarap adegan-adegan action, fighting, battle, dalam suatu Action Manga sehingga menjadi suatu kualitas visual yang baik

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi kajian komik-komik action melalui Action Manga asal Jepang. Alasannya adalah sebagai berikut, yaitu:

  • Di negara ini manga sudah menjadi industri sendiri dan dalam industri manga ini genre action menempati urutan teratas dalam konsumsi masyarakat Jepang
  • Manga cenderung lebih simple daripada komik-komik Amerika, Hongkong, Cina, serta yang lainnnya, sehingga memudahkan penulis untuk menganalisa unsure-unsur visualnya
  • Kekuatan visual manga terletak dari “cara” bukan dari “objek” seperti umumnya komik Amerika.

Sedangkan manga yang akan dianalisa adalah beberapa action-adventure manga yang paling populer di Jepang selama 3 dasawarsa terakhir.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mangaka-mangaka menggarap adegan-adegan action dalam Action Manga, baik itu berupa cara pengambilan sudut pandang, pengaturan adegan tiap panel, pemberian effect-background, dan lain-lain.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

  • Sebagai referensi untuk komikus-komikus agar tahu dan mengerti tentang bagaimana membuat komik-komik action­ yang seru.
  • Sebagai penambah wawasan tentang komik bagi para pembaca secara umum.
  • menjadi sebuah cambuk, stimulant bagi komikus-komikus Indonesia untuk dapat membuat komik-komik yang lebih baik daripada manga asal Jepang.
  • Sebagai jendela ilmu baru bagi para penggemar komik, agar ketika membaca komik tidak hanya sekedar melihat-lihat sekilas halaman demi halaman namun juga mampu untuk mengerti bagaimana komik itu dibuat.

1.6 Hipotesis

Action Comics memiliki kualitas komunikasi visual yang setara dengan Action Movies. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan (skill) yang baik dari komikusnya sendiri agar komik itu dapat seseru Action Movies. Kemudian untuk mencapai hal itu diperlukan pemahaman mengenai bagamana sebenarnya adegan-adegan action dalam action comics itu dibuat.

1.7 Metodologi Penelitian

Kajian teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah kajian interdisiplin dengan menggunakan beberapa teori seperti semiotika, bahasa rupa, psikologi seni, dan lain-lain. Sistem penelitian yang akan penulis lakukan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa kajian dokumen/pustaka serta melakukan analisa langsung terhadap beberapa sampel Action Manga yang sudah penulis tentukan. Hasil dari analisa tiap-tiap manga kemudian akan dikomparasikan untuk mendapat hasil yang lebih universal.

1.8 Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan dituliskan berdasarkan sistematika sebagai berikut:

BAB 1 Pendahuluan

Berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metodologi penelitian.

BAB 2 Definisi Action Manga

Berisi beberapa definisi tentang komik, manga, action-manga. Kemudian menjelaskan teori-teori yang akan digunakan untuk membahas action manga.

BAB 3 Unsur-Unsur Visual yang Vital dalam Action Manga

Berisi pembahasan tentang setting-background, effect-background, pengambilan angle (perspektif), tata panel, dan lain-lain.

BAB 4 Analisa Adegan-Adegan Action dalam Beberapa Action Manga

Berisi pembahasan beberapa action manga, analisa adegan-adegan actionnya, komparasi beberapa manga yang berbeda, perumusan cara-cara membuat adegan-adegan action yang baik, dan lain-lain.

BAB 5 Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan dari analisa pada bab-bab terdahulu dan saran-saran

Tidak ada komentar: